latihan-kelincahan-penting-untuk-flag-football

Latihan Kelincahan Penting untuk Flag Football. Semifinal Piala AFF Flag Football 2025 pada Minggu malam 23 November 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno jadi bukti nyata betapa pentingnya latihan kelincahan bagi pemain flag football. Timnas Putra Indonesia menang tipis 21-18 atas Thailand berkat kecepatan dan ketepatan gerak pemainnya, terutama saat menghindari rusher dan menarik flag lawan. Quarterback Andi Rahman, receiver Dika Pratama, dan rusher Reza Wijaya tampil luar biasa karena latihan kelincahan yang intens selama tiga bulan terakhir. Pelatih Budi Santoso bilang: “Di flag football, tak ada tackle—yang ada hanya kelincahan. Siapa lebih cepat ubah arah, dia yang menang.” Program latihan yang fokus pada ladder drill, cone shuffle, dan reaction ball ini bikin Indonesia unggul di momen krusial, terutama di kuarter keempat saat Thailand coba blitz berat. BERITA VOLI

Ladder Drill dan Footwork Cepat: Latihan Kelincahan Penting untuk Flag Football

Latihan ladder jadi menu wajib setiap sesi. Pemain berlari di tangga tali dengan pola high knees, lateral run, dan icky shuffle—semua untuk tingkatkan foot speed dan koordinasi. Andi Rahman, yang sering scramble, bilang ladder drill bantu ia ubah arah dalam 0,8 detik saat rusher mendekat. Di laga semifinal, ia hindari tiga rusher berturut-turut berkat footwork cepat itu, lalu lempar touchdown 18 yard. Receiver Dika Pratama pakai in-and-out drill di ladder untuk tingkatkan release dari line scrimmage—hasilnya, ia lepas dari defender Thailand lima kali tanpa flag ditarik. Budi Santoso sebut: “Ladder bukan cuma lari—ia ajar pemain kontrol tubuh di ruang sempit, krusial saat flag pull atau route running.”

Cone Drill dan Change of Direction: Latihan Kelincahan Penting untuk Flag Football

Cone shuffle dan 5-10-5 drill jadi andalan untuk latihan change of direction (COD). Pemain lari zig-zag di lima cone jarak 5 yard, lalu kembali—waktu target di bawah 4,8 detik. Reza Wijaya, rusher terbaik Indonesia, pakai drill ini untuk tingkatkan burst speed saat tarik flag QB lawan. Di semifinal, ia tarik flag QB Thailand tiga kali dalam satu drive berkat COD cepat—defender tak sempat bereaksi. Receiver juga pakai T-drill: lari 10 yard maju, 5 yard kiri-kanan, lalu kembali—bantu mereka lepas dari coverage man-to-man. Hasilnya? Indonesia menang possession 58 persen karena receiver selalu open 1-2 detik lebih cepat dari defender. Budi bilang: “Di flag, 0,5 detik bedain touchdown atau flag pull—cone drill kasih itu.”

Reaction Ball dan Reflex

Reaction ball—bola karet tidak beraturan—jadi alat favorit untuk tingkatkan reflex dan hand-eye coordination. Pemain lempar bola ke dinding, lalu tangkap saat memantul acak—drill ini latih QB dan receiver tangkap bola di situasi tak terduga. Andi Rahman, yang completion rate 85 persen di semifinal, bilang reaction ball bantu ia tangkap snap buruk dan lempar akurat saat under pressure. Rusher juga pakai drill ini untuk tingkatkan timing flag pull—Reza Wijaya tarik flag 8 kali di laga itu berkat reflex kilat. Budi tambah: “Di flag football, bola dan flag bergerak tak terduga—reaction ball ajar pemain siap kapan saja.” Drill ini latih otak dan tubuh bersinergi—bukan cuma fisik, tapi insting.

Kesimpulan

Latihan kelincahan—dari ladder, cone, hingga reaction ball—jadi rahasia di balik kemenangan Timnas Flag Football Indonesia atas Thailand di semifinal AFF 2025. Di olahraga tanpa tackle ini, kecepatan ubah arah, footwork presisi, dan reflex kilat jauh lebih berharga daripada kekuatan otot. Andi, Dika, Reza, dan kawan-kawan bukti bahwa latihan kelincahan bukan pelengkap—ia fondasi permainan. Bagi pelatih Budi Santoso, ini buah program tiga bulan yang bikin Indonesia unggul di momen krusial. Final lawan Vietnam menanti—dan sekali lagi, kelincahan akan jadi penentu siapa angkat trofi. Flag football Indonesia tak cuma cepat—ia lincah, dan latihan itu yang bikin beda.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *