Jadon Sancho Tidak Baik-baik Saja, Mengapa ? Awal November 2025, Jadon Sancho kembali jadi sorotan media Inggris setelah foto-foto misteriusnya di London beredar luas di Instagram—wajah pucat, mata cekung, dan caption samar “Lost in the noise” yang langsung dapat 500.000 like dalam 24 jam. Pemain berusia 25 tahun ini, yang kini dipinjamkan ke Borussia Dortmund dari Manchester United sejak September 2024, tampak tak baik-baik saja: absen latihan dua hari berturut-turut, dan agennya konfirmasi “ia butuh waktu pribadi.” Di musim di mana Dortmund berjuang di Bundesliga peringkat 5, Sancho yang cetak 3 gol 2 assist dari 8 laga, tiba-tiba hilang kilau—dari bintang pinjaman yang diharapkan bawa gelar, jadi cerita duka. Mengapa? Dari konflik Ten Hag hingga tekanan mental, ini bukan sekadar slump; ia perjuangan hati seorang talenta yang terjebak badai karir.
Konflik dengan Erik ten Hag terhadap Jadon Sancho di Manchester United
Semua dimulai musim panas 2023, saat Sancho bentrok sengit dengan pelatih Manchester United Erik ten Hag. Agustus lalu, Ten Hag kritik performa Sancho di pramusim—”kurang effort”—bikin winger itu balas di Twitter: “Saya tak bohong, tonton tape sendiri.” Hasilnya? Dijatuhi hukuman: dikucilkan dari tim utama, latihan sendirian di Carrington, bahkan makan siang terpisah. Sancho, yang gabung United dari Dortmund €85 juta 2021, cetak 12 gol 6 assist musim 2021/22, tapi musim 2022/23 cuma 7 gol karena cedera dan rotasi. Konflik ini eskalasi: Ten Hag bilang “aturan tim,” Sancho tuduh diskriminasi—meski dibantah. Pinjaman ke Dortmund Januari 2024 bantu: 3 gol di Bundesliga, bantu tim ke final UCL. Tapi balik musim panas 2024, hubungan tak pulih—Ten Hag tetap, Sancho dipinjam lagi September 2024 dengan gaji €200.000/minggu ditanggung United. Di foto terbaru, Sancho tampak kurus 5 kg—tanda stres kronis dari isolasi yang bikin ia bilang di interview lama, “Saya merasa seperti orang asing di klub sendiri.”
Pinjaman ke Dortmund: Harapan yang Terpatah
Kembali ke Dortmund, markas lamanya 2017-2021 di mana ia debut umur 17 dan cetak 20 gol, seharusnya jadi obat. September 2024, Sancho starter reguler di 4-2-3-1 Nuri Sahin: gol debut lawan Heidenheim menit 23, assist vs Leipzig. Tapi Oktober, performa drop: absen 2 laga karena “masalah pribadi,” dan lawan Bayern 18 Oktober cuma 45 menit—d subs karena “tak fokus,” kata Sahin. Statistik: dribble sukses turun dari 3.2 ke 1.8 per laga, passing akurat 78%—di bawah standar. Cedera hamstring ringan akhir info olahraga Oktober bikin absen 3 minggu, tapi agen bilang “bukan itu masalahnya.” Di Dortmund, Sancho cerita di podcast, “Saya bahagia di sini, tapi bayang United masih menghantui.” Foto London kemarin, saat ia pulang singkat, tunjukkan ia sendirian di taman—tak ada teman, tak ada senyum. Fans Dortmund dukung dengan mural “Welcome Home,” tapi tekanan ekspektasi—harap ia bawa gelar seperti 2019—bikin beban tambah.
Tekanan Mental dan Isu Pribadi Jadon Sancho
Yang paling dalam, tekanan mental Sancho tak terbantahkan. Sejak konflik United, ia terapi rutin dengan psikolog klub—konfirmasi Ten Hag 2023. Di era medsos, cyberbullying parah: setelah tweetnya, 100.000 hate comment sehari, tuduh “malas” dan “overpaid.” Sancho, yang lahir Manchester dari orangtua Trinidad, cerita di documentary 2024 soal rasisme halus di sepakbola Inggris—dari komentar “tak cukup agresif” hingga isolasi locker room. Isu pribadi: ayahnya sakit kronis sejak 2023, bikin Sancho bolak-balik Inggris—tambah beban emosional. Di Dortmund, ia mulai terapi mindfulness, tapi absen latihan 31 Oktober-1 November karena “kelelahan mental,” kata klub. Foto pucat itu, dengan mata merah, sinyal depresi ringan—mirip kasus Marcus Rashford 2024 yang istirahat sebulan. Sahin bilang, “Amad butuh dukungan, bukan tekanan”—tapi media Inggris tagih “kembalikan €85 juta.” Di level internasional, Sancho absen Inggris sejak Nations League Juni 2024—Southgate bilang “ia butuh waktu.”
Kesimpulan
Jadon Sancho tak baik-baik saja karena badai sempurna: konflik Ten Hag yang hancurkan karir United, harapan pinjaman Dortmund yang terpatah, dan tekanan mental dari bullying plus isu keluarga. Dari bintang €85 juta ke foto sendirian di London, perjalanannya pengingat sepakbola tak cuma gol—ia soal hati. Di 2025, dengan kontrak United habis 2026, Sancho butuh dukungan: terapi, waktu, dan klub yang percaya. Dortmund harap ia bangkit lawan Wolfsburg 8 November, tapi prioritas kesehatan. Bagi fans, ini pelajaran: talenta seperti Sancho layak dilindungi, bukan dihancurkan. Semoga ia temukan jalan pulang—ke lapangan, dan ke dirinya sendiri.
